Sabtu, 23 April 2016

Kerajaan Kendan

Tahun Berdiri : 536 M
Masa : 536-597 M
Pusat Kerajaan : Nagreg, Bandung
Nama Lain : Kerajaan Kelang
Raja Pertama : Maharaja Manikmaya
Raja Terkenal : -
Jumlah Raja : 2
Agama Kerajaan : Hindu
Agama Seluruh Masyarakat : Hindu, Budha, hyang
Diteruskan Oleh : Kerajaan Medang Jati (disekitar Sumedang)

Pilar-pilar Kendan (foto:makan11.blogspot.co.id)
Kerajaan Kendan merupakan sebuah kerajaan kecil yang bersifat keagamaan. Nama Kendan diambil dari nama sebuah bukit berjarak sekitar 500 meter dari stasiun Nagreg, sebelah tenggara Cicalengka sekarang.  Pada kaki bukit tersebut, terdapat sebuah kampung bernama Kendan (wilayah Desa Citaman, Kecamatan Cicalengka sekarang). Di daerah itulah lokasi kerajaan ini berdiri.
Kerajaan ini dianugerahkan sebagai hadiah pernikahan putri Maharaja Suryawarman yang bernama Putri Tirtakancana dengan seorang resi bernama Resi Manikmaya. Diberikan lengkap dengan para prajuritnya. Sejak saat itu kerajaan ini berada pada perlindungan Maharaja Suryawarman bukan sebagai kerajaan yang berada didalam bawahan Kerajaan Tarumanegra tetapi satu kerajaan yang sangat dihormati bahkan dilindungi oleh raja-raja pada saat itu.

Raja-raja Kerajaan Kendan
 
1.     Resiguru  Manikmaya  (536 – 568 M)
Resiguru ini berasal dari keluarga Kerajaan Calankayana (India). Sebelum tiba di daerah Kendan, tokoh ini sempat mengunjungi beberapa daerah, seperti Gaudi (Benggala), Mahasin (Singapura), Sumatera, Nusa Sapi (Pulau Bali), Syangka, Yawana, Cina, Jawa bagian timur, dan lain-lain.
Ketika tiba di wilayah barat Jawa, Resiguru Manikmaya menikah dengan Dewi Tirtakancana (putri dari Suryawarman / raja Tarumanagara ke-7). Dari ikatan pernikahan tersebut, Suryawarman menghadiahkan kepada menantunya (Resiguru Manikmaya) berupa daerah yang bernama Kendan lengkap beserta rakyat, prajurit, perlengkapan kerajaan, dan mahkota raja.
Akhirnya, berdirilah sebuah kerajaan baru dibawah pimpinan Resiguru Manikmaya. Kehadiran kerajaan ini langsung disebar luaskan oleh Suryawarman kepada seluruh raja-raja daerah kekuasaan Tarumanagara melalui surat. Isi dari surat tersebut intinya adalah menegaskan kepada semua pihak untuk menerima Resiguru Manikmaya sebagai penguasa di Kendan, dan apabila menolak maka Tarumanagara akan memberikan hukuman mati dan kerajaan yang menolak tersebut akan dihapuskan.

Perlakuan istimewa dari Tarumanagara tersebut, dikarenakan selain Resiguru Manikaya adalah menantu Suryawarman, beliau juga merupakan seorang brahmana yang ulung serta telah banyak berjasa terhadap agama.Resiguru Manikmaya memiliki beberapa orang anak, salah satunya bernama Rajaputra Suraliman Sakti, yang kelak akan meneruskan tahta ayahnya sebagai penguasa Kendan.

2.      Rajaputra  Suraliman  Sakti  (568 – 597 M)
Sebelum menjadi raja di Kendan, Rajaputra tinggal di Ibukota Tarumanagara bersama kakeknya (Suryawarman). Pada saat usianya menginjak 20 tahun, Rajaputra Suraliman mulai menampakkan ketampanan dan kemahiran dalam ilmu berperang. Karena kemampuannya itulah, kemudian beliau diangkat menjadi Panglima Angkatan Perang Tarumanagara.
Ketika ayahnya wafat, maka Rajaputra Suraliman segera meninggalkan Tarumanaga dan dinobatkan menjadi raja baru di Kendan. Penobatan ini berlangsung pada tanggal 5 Oktober 568. Setelah menjadi raja Kendan, penguasaannya terhadap ilmu perang masih terlihat, karena itulah ia selalu unggul dalam berperang.
Beliau menikah dengan seorang puteri dari Kutai yang bernama Dewi Mutyasari (keturunan Kudungga). Dari pernikahannya, Rajaputra Suraliman dikaruniai 2 orang anak, mereka adalah :
1.  Kandiawan (Rajaresi Dewaraja / Layuwatang), kemudian  menjadi penerus tahta Kerajaan Kendan.
2.  Kandiawati, putri ini kemudian menikah dengan saudagar dari Sumatera dan tinggal disana.
Setelah Rajaputra Suraliman turun tahta, maka Kerajaan Kendan diserahkan pada Kandiawan (putra sulungnya) yang sebelumnya telah menjabat sebagai raja daerah di wilayah Medang Jati.
Sementara itu Kandiawan memindahkan pusat kerajaannya ke Medang Jati, maka mulai pada periode ini Kerajaan Kendan lebih dikenal sebagai Kerajaan Medang Jati, sedangkan wilayah Kendan sendiri hanya dipakai sebagai pusat keagamaan / pertapaan.

Peninggalan
Arca Durga peninggalan Kerajaan Kendan (foto:makan11.blogspot.co.id)


Peninggalan dari Kerajaan Kendan adalah sebuah patung Durga (patung bagi penganut agama Hindu Siwa), patung ini pertama kali ditemukan di sekitar daerah yang diperkirakan sebagai tempat pemujaan di jaman itu (200 meter dari sebelah utara stasiun Nagreg). Kini keberadaan patung itu disimpan di Museum Nasional Jakarta.
Mahkota Kerajaan Kelang (foto:Bandungmozaik.com)

Selain patung Durga peninggalan Kerajaan Kendan yang baru-baru ini ditemukan adalah mahkota Kerajaan Kendan. Mahkota ini ditemukan tak jauh dari temuan patung Durga, tepatnya di Kampung Kendan, Desa Citaman, Kecamatan Nagreg. Mahkota ini terbuat dari bahan logam kasar, dan ditemukan dalam sebuah kotak atau peti yang telah terkubur dalam tanah lebih dari 1400 tahun yang lalu. Kini mahkota Kendan disimpan di salah satu rumah penduduk sebagai benda pusaka yang tetap dijaga dan dilestarikan.

Sumber Tulisan : westjavakingdom.blogspot.com, Bandungkabmozaik.com, makan11.blogspot.co.id, sasadaramk.blogspot.co.id
Serta dari berbagai sumber lainnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar